dan pemuda sibuk mengkais kais jati diri
mereka yang terpangkas menggeliat
sendirian
lalu
arus yang tak menentu
membenturkan bahu mereka
ke tiang gantungan
atau dingin tembok penjara
para malaikat saling tuding jari
saat pejabat main akrobat
mengatur nasib masyarakat
dibalik ayat ayat baru
yang menggusur zabur, taurat, al kitab,
al quran, wedha, tri pitaka
cuma semakin manis di dalam buffet
sebagai hiasan
Jogja, 0 – 08