Lalu

ketika para pejuang kian terlelap
dan pemuda sibuk mengkais kais jati diri
mereka yang terpangkas menggeliat
sendirian

lalu
arus yang tak menentu
membenturkan bahu mereka
ke tiang gantungan
atau dingin tembok penjara

para malaikat saling tuding jari
saat pejabat main akrobat
mengatur nasib masyarakat
dibalik ayat ayat baru
yang menggusur zabur, taurat, al kitab,
al quran, wedha, tri pitaka
cuma semakin manis di dalam buffet
sebagai hiasan

Jogja, 0 – 08


About the Author

Unknown

Author & Editor

Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat

 
JAKER © 2015 - Thanks to Tedi CHO