Di penghujung senja ku hisap angan
Bersama angin lembut pegunungan
Diantara belukar pinggiran kota
Mengenang hari hari yang tersisa
Dingin malam menusuk tulang
Sesaat berpaling pada khayalan
Mencari kesempurnaan hidup mencerna kisah semalam
Hariku berlaku tanpa batas
Mengungkap cakrawala dalam impian
Iringan angin menghantar pesan
Tentang rakyat yang tak pernah diam
Mencampur cinta dan amarah
Dalam amuk gelombang kekuasaan
Kemarin masih dapat kita berjumpa
Dengan mimpi yang menggoda
Tentang kekuasaan yang menyejukkan
Beriringan pemimpin yanng berjiwa
Melindungi rakyat dari ketamakan
Membasuh luka yang telah
menganga
Menyirami dengan kebijakan dann keadilan
Melepaskan belenggu yang mengekang langkah
Menyingkirkan beban derita
#
Di penghujung senja ku hisap angan
Bersama angin lembut pegunungan
Diantara belukar pinghiran kota
Dilingkup awan menyambut malam
Kemarin masih bisa kita tertawa
Ditumpukan janji para pendusta
Saatvmemilih pemimpin bangsa
Serta wakil rakyat di kursi dewan
Dalam kemeriahan pemilu raya
Kita turut menjarah uang negara
Meraup keuntungan sesaat tanpa rasa berdosa
Menerima rupiah dari kantung peserta
Yang dibagikan menjelang pesta
Kemarin masih dapat kita berjalan
Ditengah gemuruh berjuta pilihan
Janji terpampang sepanjang jalan
Menyuguhkan muslihat dan kebohongan
#
Di penghujung senja ku hisap angan
Bersama angin lembut pegunungan
Diantara belukar pinggiran kota
Memandang batas kegelapan
Mari coba kita renungkan
Laku diri yang pernah dilakukan
Dalam menghantar tahun berjalan
Menuju perubahan dan peradaban
Roso Suroso
Ciwidey, 19 Desember 2015