Cinta Pada Sahabat

’seorang muram mengaduk selangit beban
sambil menepikan mayatnya’

itu perasaanmu, perasaanku, perasaan mereka,
perasaan siapa saja yang kalah dan disingkirkan

’bareng ombak terakhir
yang kandas di pantai terasing’

ya..., pantai terasing masing masing berbeda
kau pilih pantai di gemuruhnya kosmopolitan,
kupilih pantai sebuah desa yang telah usang
’kekalahan adalah jeda jeda
dari kalimat panjang kemiskinannya’

bagiku, kemiskinan memang diciptakan
karena kesempatan tak pernah diberikan terbuka
bagi semua yang telah dikalahkan sang penguasa

’kesalahan adalah akhir
dari sebuah lelucon tentang ijasah’

kesalahan kita cuma satu
yaitu belum jadi pemenang
sementara ijasah hanya hiasan manis dalam lemari
bukan mantra ajaib yang bisa menyulap realita
tanpa kita tetap terus berjuang.

Jogja, 08 – 08






About the Author

Unknown

Author & Editor

Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat

 
JAKER © 2015 - Thanks to Tedi CHO